Laba Kuartal-I 2024 Terbang 67,6%, PGEO Blak-Blakan Penyebabnya
Wednesday, May 08, 2024       18:33 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten energi terbarukan PT Pertamina Geothermal Energi Tbk. () telah menorehkan kinerja positif sepanjang kuartal I-2024. Pencapaian itu lebih tinggi 67,6% jika dibandingkan dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan ( RKAP ).
"Terkait pencapaian laba bersih kita kalau bisa compare dengan RKAP lebih tinggi. Angka kita cukup melesat secara tahunan di first quarter ini," ungkap Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2024).
Ia membeberkan, peningkatan itu disebabkan oleh dua hal. Pertama, produksi yang melampaui target. Adapun PGE mencatatkan pendapatan naik 3,64% dari target RKAP seiring meningkatnya produksi uap dan listrik yang mencapai 1.208.436 MwH atau 4,84% di atas target sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
"Production kita itu sudah melampaui apa yang kita antisipasi. Tapi program-program yang kita lakukan ada beberapa yang bisa diakselerasi," ujar Rio.
Menurutnya, produksi melesat karena anak usaha Pertamina itu banyak melakukan penggalian sumur untuk memastikan ketersediaan uap yang dibeli oleh offtaker yakni PT PLN (Persero).
Kedua, PGE melakukan optimalisasi pembiayaan dengan menempatkan kelebihan likuiditas di sejumlah instrumen keuangan yang aman guna memastokan imbal hasil yang baik.
"Tadi ada di giro special rate, deposito special rate, dan sebagainya sehingga menyebabkan increase our net profit sekitar 67%," kata Rio.
Sebelumnya, Rio dalam keterangan resminya telah menjelaskan perusahaan juga berupaya memaksimalkan belanja modal untuk akselerasi ekspansi bisnis.
Adapun realisasi belanja modal PGE pada kuartal I-2024 mencapai US$ 18,08 juta atau Rp 290 miliar (kurs Rp 16.064). Jumlah itu lebih tinggi 136% dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar US$ 7,66 juta atau Rp 123 miliar.
PGE mengalokasikan untuk pengembangan modal sekitar US$ 8,51 juta atau Rp 136 miliar dengan belanja modal untuk pemeliharaan sebesar US$ 9,57 juta atau Rp 153 miliar.
(ayh/ayh)

Sumber : www.cnbcindonesia.com
An error occurred.